Friday, February 17, 2012

Cerita BuCaH Lego : Nostalgia Mengenal Dunia Literasi


Nostalgia Rekam Jejak Mengenal Dunia Literasi (Baca, Tulis dan Berkarya)
~Tri Lego Indah F N~

Aku hobi membaca semenjak masih kanak-kanak. Menurut guru Tkku, aku adalah murid termuda yang sudah fasih membaca sejak usiaku 3 tahun. Padahal dulu ibuku belum berniat mendaftarkan aku ke taman kanak-kanak, karena usia teman-teman yang masuk TK, rata-rata 4-4,5 tahun. Tapi tetap saja aku didaftarkan, tapi bukan sebagai siswa taman kanak-kanak sungguhan. Hanya sebagai elok-elok bawang-ikut-ikutan sekolah.

Walaupun elok-elok bawang, aku tetap mengikuti pelajaran dari guruku. Bahkan menurut guruku, dibanding yang lain, aku termasuk pembelajar paling cepat. Di Tkku lumayan banyak bahan bacaan. Diantaranya buku cerita dan majalah anak. Aku yang tidak terlalu suka bermain, memilih untuk membolak-balik buku bacaan itu. Di usiaku yang masih 3 tahun, aku sudah bisa membaca cerita tentang nabi-nabi,  juga cerita-cerita  di majalah bobo.  Jadilah aku sering ditugasi oleh guruku untuk menceritakan kembali kepada teman-teman sekelasku di TK, tentang cerita apa yang telah aku baca. Aku sangat senang bisa menceriterakannya dengan gaya bahasaku sendiri. Bahasa anak umur 3 tahun :D.  Oya, aku bisa cerita, karena ingatanku yang masih cukup baik. Masa-masa aku di TK masih terekam jelas dalam ingatanku.

Masa-masa di TK itulah awal mula, aku sangat menyukai dunia baca. Dan saat TK itu pulalah aku pernah ditunjuk mewakili sekolahku untuk berdeklamasi di lomba baca puisi kabupaten. Aku membacakan puisi berjudul ‘Kartini’ yang akhirnya membawaku menjadi juara ke tiga. Senang tidak terkira aku waktu itu. ^_^

Bapakku yang sangat paham dengan ‘kelahapanku’ menyukai dunia baca, selalu membawakan aku minimal 10 buku yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah (bapakku seorang guru di SD Negeri). Dan tentu saja aku sangat senang. Hingga saat sudah menjadi siswi sekolah dasar, hobiku membaca tak bisa enyah. Dan sampai sekarang, cerita-cerita di buku yang aku baca sewaktu sekolah dasar dulu, masih sangat aku ingat.

Tak hanya bapak, seluruh keluargaku sangat paham dengan hobiku. Sehingga, setiap moment ulang tahunku, aku selalu bahagia bila mendapat kado berupa setumpuk buku cerita. Dan saat itu, (tahun 2003), kakak perempuanku sudah resmi berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di kotaku. Dan aku masih berapa di bangku kelas 1 sekolah menengah pertama. Nah, kakakku ini pulang dengan membawa satu kotak kado, berisi jilbab dan 3 buah buku. Dan ketika kubuka, dua buku ini berbeda dengan buku yang biasa dibawa bapak. Kalau bapak biasanya buku-buku bacaan pengayaan kepribadian, seperti judulnya ‘Semangat dari Lubuk Desa’, ‘Anak yang Jujur’, ‘Sepotong Cerita Ramadhan’, ‘Bibiku Ibuku’, dll, maka kakak perempuanku ini membawakan aku sebuah novel serial berjudul ‘Puteri Milenium’ dan dua majalah yaitu Majalah Remaja Annida dan Majalah Tarbawi. Dari sanalah aku mulai mengenal nama penulis Asma Nadia dan Hely Tiana Rosa. Mbak Asma sebagai penulis serial Novel Puteri Milenium dan mbak Helvi sebagai pimpinan di Annida. Dari Annida pulalah, aku mengenal nama Forum Lingkar Pena. Karena saat itu, di Annida, disediakan rubrik khusus tentang FLP, dan juga ada formulir untuk pendaftaran bergabung di FLP. Namun karena usiaku yang masih sangat muda, jadi aku belum bisa daftar. Sedihnya T.T

Sejak saat itu, aku mulai intens mencermati nama-nama penulis yang dilahirkan dari FLP. Beberapa nama menjadi akrab terdengar di telingaku. Ketika Ayat-Ayat Cinta meledak di pasaran, baru aku sadari pula, bahwa penulisnya adalah ketua dari FLP Mesir. Dialah Habiburahman El Shirazy yang lebih akrab dipanggil kang Abik. Jadilah Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa dan Kang Abik adalah 3 nama yang pertama kali aku kenal sebagai para punggawa FLP. Berkat mengenal mereka, sedikit banyak aku mulai sangat tertarik dengan FLP. Karena buku-buku karya mereka, adalah buku yang sangat berbeda dengan buku kebanyakan. Memuat sisi religius, yang dikemas dengan tutur bahasa yang tidak saklek/kaku. 


Hingga, akhirnya, ketika aku kuliah, organisasi yang paling kuincar adalah FLP. Namun, aku tak menemukan gaungnya selama berada di kampus. Entah karena aku kurang link atau bagaimana, jadi niatku untuk bergabung di FLP harus kuurungkan. Jadilah aku malah bergabung dengan organisasi eksekutif dan legislatif kampus saat itu.
Di awal tahun 2011, aku mulai tertarik kembali ke situs jejaring sosial facebook. Dan di sanalah, aku iseng-iseng search friend, dengan mengetikkan keyword FLP Lampung, muncullah suggestion untuk mengadd Flp Wilayah Lampung. Aku segera add tak menunggu berapa lama, permintaan pertemananku segera di konfirm.
Mataku masih merunut uploud foto berupa sebuah pamflet yang dishare di wall FLP Wilayah Lampung. Aku cermati dan aku baca tulisan di sana. Waw, ternyata sedang ada open rekrutmen  anggota FLP Wilayah Lampung part 2.  Aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Segera aku menulis di kolom komentar. Iseng-iseng, aku print screen obrolanku dengan FLP :D
 

         Jadilah aku mendaftar di FLP Wilayah Lampung dengan mengirimkan karya via email. Harap-harap cemas menunggu pengumuman, barulah 3 bulan setelah pendaftaran, namaku ikut tercantum di daftar Pengumuman Kelulusan Calon Anggota FLP Wilayah Lampung (Final). Hwaa, ternyata masih jadi calon anggota >,<. Dan setelah pertemuan perdana  calon anggota flpers ini, barulah tahu kalau ternyata sistem di sini peresmian menjadi anggota FLP, yaitu setelah mengikuti masa belajar/ kelas menulis dalam kurun waktu 3 bulan. Di sanalah akan teruji seberapa komitmen calon anggota terhadap FLP. Dan alhamdulillah,  3 bulan bisa kulewati, dan aku kini telah resmi terdaftar sebagai anggota muda FLP Wilayah Lampung.
            Selama kelas menulis, aku sedikit banyak jadi tahu mengenai teknik-teknik kepenulisan. Seperti membuat nama tokoh yang sesuai dengan karakter yang kita buat, membuat cerita anak yang tidak monoton, membuat essay, dan juga menulis puisi dengan memilih diksi yang ciamik. Semua ini aku peroleh semenjak bergabung di FLP. 

            Selama berproses sebagai anggota FLP, kami para kunang-kunang FLP Lampung, ingin mengabadikan karya dalam sebentuk buku. Hingga lahirlah satu project kumpulan puisi, yang digagas oleh salah satu pengurus. Agus Kindi. Beliaulah yang mengajak kami untuk mengumpulkan puisi ke beliau. Jadilah karya kunang-kunang FLP Lampung ini, kini telah bisa dinikmati dalam sebentuk buku berjudul Antologi Puisi : Ketika Aku Berjalan yang diterbitkan Leutika Prio. Dan itu adalah merupakan antologi puisi pertamaku bersama rekan-rekan FLP.

            11 Desember 2011, adalah milad FLP Wilayah Lampung. Dan ini adalah kali pertama,  kami para anggota baru diberikan amanah terlibat dalam kepanitiaan. Dan tak jauh beda dengan organisasi lain yang aku ikuti, aku ditempatkan sebagai koordinator acara. Jadilah aku segera menyusun plan, acara seperti apa yang akan disuguhkan di gelaran milad ke 11 FLP Lampung tersebut. Di rapat perdana, tercetuslah ide untuk menggelar launching buku-buku karya FLPers. Karena selain buku terbaru yaitu Ketika ‘Aku Berjalan’ tadi, masih banyak karya FLPers berupa buku solo maupun antologi lainnya yang telah dibukukan dan telah terbit. Jadilah agenda Lauching menjadi event parade karya FLP Wilayah Lampung. Riweh-riwehnya acara milad, bisa diintip di Behind Schene Gelaran Milad Flp Lampung

        Aku bersyukur, bisa menjadi bagian dari FLP. Karena FLP adalah rumah yang selalu ramah untuk aku datangi. Aku suka bergabung di FLP, karena di sini, aku ikut terkoneksi dengan jaringan yang dibuat FLP. Kini aku terkoneksi dengan rekan-rekanku di Luar Negeri, seperti Hongkong, Jepang,  Jerman, Mesir, Arab Saudi dan Taiwan karena berada dalam satu wadah yang sama. Forum Lingkar Pena. Meskipun karyaku masih sangat sedikit dibandingkan FLPers yang lain, aku akan selalu belajar mengupgrade tulisanku, agar kelak bisa seperti karya para pendahuluku di FLP. Dan aku akan selalu menanamkan visi mulia dari FLP, membangun Indonesia cinta membaca dan menulis serta membangun jaringan penulis berkualitas di Indonesia. Terima kasih FLP. Selamat Milad untukmu, untuk kita semua. Semoga semakin mencerahkan!
Bandar Lampung, 17 Februari 2012
At 01am

              

10 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. APAAAA?? Dari TK????
    aku dari SD. hehe...
    TK cuma sukanya di dongengin ama papa..., trus maksa minta majalah terus waktu TK.

    sipp mbak.., dulu aku juga ikutan FLP.., sayangnya kesibukanku harus melepas beberapa komunitas salah satunya FLP. :)

    sempat merasakan senangnya berbagi ilmu bersama...

    sukses mbak... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, iya dek. Dari TK :D
      Kalau ketemu guru mbak di TK, pasti ngebahas itu, qiqiqi. Jadi pencerita anak-anak, padahal masih anak-anak juga lah mbak pas itu.

      Cie, kebanyakan komunitas nah si Vindy ini. Tapi tetep, silaturahim dan ilmunya di FLP harus tetap dijaga yoo.

      Delete
  3. keren mba cerita tentang flpnya hehe..sayang ai masih bru bgt sih knal flp jdi ga ikut lomba ini..sukses ya mba smoga nskahnya menang..amin :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ai : ini pesertanya umum kok. Adek juga bisa ikutan. Mbak juga belum ada setahun gabung FLP. Udah banyak cerita.

      ini link lombanya : http://physicakammi2008.blogspot.com/2012/02/lomba-milad-flp-pusat-yuk-ikutan.html?utm_source=BP_recent

      ayok-ayok, pada ikut. Biar tambah meriah acaranya :)

      Delete
  4. aku juga ikutan FLP mba. flp jatinangor. :) tapi sering banyak halangan buat kumpul. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga bisa ketemu jadwalnya ya dek. Kumpul flpers, jadi semangat lagi loh buat nulis :)

      Delete
  5. Replies
    1. Aamiin :)
      Makasih do'anya mbak Naqy ^^
      Mbak nggak ikutan juga?

      Delete
    2. Ikutan Lego,meramaikan, mampir di note mbak ya:) Jadi ke Jakarta?

      Delete

Tinggalkan jejak setelah berkunjung yaa ...