KAMMI Unila Usai Gelar
Training Jurnalistik
Bandar Lampung (KAMMI Unila). Sekitar 20 orang kader KAMMI dari 2
komisariat yang ada di Lampung menjadi peserta Training Jurnalistik yang digelar
KAMMI Unila selama 2 hari (24-25/04). Pelatihan yang digelar di ICMI Islamic
Centre Rajabasa Bandar Lampung ini merupakan agenda wajib yang harus diikuti
oleh kader anggota biasa KAMMI Unila. Training ini bertujuan agar kader KAMMI
mampu untuk menguasai bidang jurnalistik dan kehumasan.
Pelatihan yang diikuti oleh kader
KAMMI Unila dan IAIN Radin Intan selama 2 hari ini menghadirkan materi-materi
dasar jurnalistik. Seperti dasar-dasar kehumasan, komunikasi efektif, teknik penulisan
berita dan pendapat, teknik penulisan berita dan rilis, pembuatan layout dan
design surat kabar serta retorika. Dalam pelatihan ini peserta di setiap sesi
materi diberikan simulasi langsung terkait materi yang disampaikan. Sehingga
peserta bisa mengetahui pengaplikasian materi bukan hanya dari penjelasan
teoritis tetapi praktek secara langsung. Bagaimana seorang wartawan harus
menyajikan berita yang mempunyai nilai kelayakan sebuah berita, bagaimana
seorang redaktur tertarik dengan opini yang kita buat, bagaimana cara kita
berkomunikasi secara efektif, bagaimana seorang design grafis membuat design
dan layout yang bagus, detail dan relevan dengan berita yang akan ditampilkan
dan bagaimana cara yang benar seseorang untuk beretorika semuanya tercover
dalam training jurnalistik ini.
Dengan diadakannya agenda ini
diharapkan kader-kader KAMMI mampu untuk memiliki kemampuan di bidang
jurnalistik. Hal ini menjadi suatu keharusan bahwa kader KAMMI harus mampu
menulis. Karena dengan menulis maka gagasan ataupun ide cemerlang kita akan
mudah tersalurkan dan dibaca oleh orang lain. Daya kritis kader KAMMI bisa
terwadahi dengan baik jika disalurkan ke media yang benar seperti mengkritisi
kebijakan pemerintah melalui opini yang dipublish di media massa.
Pasca training jurnalistik ini,
diharapkan akan ada follow up lebih
lanjut. Kedepannya alumni training yang dihasilkan mampu mempunyai komitmen
yang tinggi untuk menulis. Sehingga ilmu-ilmu yang diperoleh saat pelantikan
tidak menguap dipermukaan dan hanya dipahami sebagai dari segi teoritis tetapi
mampu untuk mengimplementasikan materi yang didapat dengan menuangkannya dalam
bentuk tulisan. (*TriLego)