Selayaknya dalam kehidupan
bermasyarakat, kita harus saling membaur satu sama lain. Tapi dalam kehidupan
nyatanya, masih banyak orang-orang yang dimarjinalkan oleh sebagian masyarakat
kita. Paradigma kurang baik yang melekat di masyarakat tentang ‘orang-orang
yang diberikan keistimewaan oleh Tuhan’ menjadikan ada kesenjangan antara
masyarakat dengan mereka. Para penyandang Disabilitas adalah salah satu kaum
minoritas yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat normal kebanyakan.
Sejujurnya saya miris dengan
fenomena ini. Rata-rata di berbagai daerah yang ada penduduknya menyandang
keistimewaan ini (Disabilitas), mereka bahkan dikucilkan oleh keluarganya
sendiri. Sungguh benar-benar ironis.
Sayapun dalam satu kesempatan lalu
pernah membincangkan disabilitas ini dengan teman-teman di group Writing
Revolution. Dari obrolan tersebut saya sangat salut, karena
teman-teman ada yang bersentuhan langsung dengan para penyandang disabilitas
ini. Menjadi fisioterapis, serta adapula yang pernah berinteraksi langsung saat
gempa padang tahun 2006 lalu. Pendapat mereka, bisa jadi keterwakilan pandangan masyarakat yang menyadari bahwa
para disibel itu mempunyai hak yang sama dengan orang normal pada umumnya.
Mungkin banyak pula yang belum
familiar dengan istilah disabilitas. Berikut saya kutip dari situs kartunet.com mengenai definisi disabilitas. Menurut Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang disabilitas menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai
kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan
dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari:
penyandang cacat fisik; penyandang cacat mental serta penyandang cacat fisik
dan mental. Sementara itu, American with Disability Act (ADA) menyebut
penyandang cacat dengan istilah “people/persons with disability,” yang
didefinisikan sebagai individu yang mengalami impairment fisik atau mental yang
membatasi satu atau lebih aktivitas utama dalam kehidupan (West, 1995). Istilah
penyandang cacat dalam bahasa Indonesia mengalami perubahan menjadi penyandang
disabilitas. Perubahan istilah ini muncul berdasarkan naskah kesepakatan yang
ditanda tangani oleh 30 orang wakil dari berbagai lembaga dan organisasi
(Kementrian Sosial, Kementrian Tenaga Kerja, Komnasham, organisasi penyandang
cacat, LSM dan sebagainya) dalam sebuah pertemuan di Bandung pada tanggal 31
Maret 2010.
Dalam kehidupan nyatanya, saya juga
mempunyai keponakan penyandang tuna wicara. Dirinya mendapat ‘keistimewaan’ ini
ketika berusia 6 tahun. Namun beruntung, orang tuanya yang paham, sehingga
membawanya ke tempat yang tepat. Di SLB dirinya mampu bersekolah hingga setara
SMA. Prestasinya sangat membanggakan. Dirinya selalu dipercaya mewakili sekolah
untuk mengikuti ajang perlombaan tingkat nasional khusus untuk anak-anak
berkebutuhan khusus seperti dirinya. Dan pulang membawa piala kemenangan.
Dalam
kehidupan saya yang lainnya, dunia maya menemukan saya dengan seorang Adik istimewa. Awalnya saya sungguh tidak
tahu jika dirinya adalah salah satu penyandang disabel.
Barulah, ketika saya membaca tulisannya yang menjadi salah satu kontributor di
Charity For Indonesia, saya baru ngeh jika dirinya menjadi satu dari sekian
banyak anak manusia yang diberi ‘keistimewaan’ itu oleh Tuhan. Dirinya
menyandang tuna rungu saat usianya 11 tahun.
Lagu sunyi mulai berkawan
dengan dirinya. Dimasa transisinya, dua tahun dirinya berhenti sekolah. Namun,
di tengah ketakberdayaannya itu, ada terselip keyakinan bahwa dirinya masih
memiliki Tuhan yang mendengar asanya, dan memiliki orang tua yang selalu
memotivasinya. Alhasil, dirinya kembali melanjutkan sekolah dasarnya di bangku
kelas 6 SD. Dirinya bersekolah bersama dengan murid-murid normal lainnya.
Tanpa dibekali alat bantu pendengaran. Dirinya hanya mengeja kalimat yang terlukis
di bibir lawan bicaranya. Situasi yang rasanya imposibble, tapi dirinya
mampu menerjang segala batas ketidakmungkinan itu, dengan izin Tuhan. Dirinya
menjabat sebagai ketua osis dan dewan redaksi mading sekolah. Pun ujian
nasional dirinya menjadi yang terbaik di sekolah mengalahkan teman-temannya
yang normal. Kecerdasan dalam bidang akademik dan non akademik, membuatnya
menjadi andalan sekolahnya untuk mewakili berbagai event perlombaan tingkat
propinsi.
Ketajaman imaji pulalah-efek dari
rasa yang dimilikinya membuat kemampuan menulisnyapun terasah. Meskipun dengan
segala keterbatasan, kini berbagai tulisannya telah menjadi kontributor buku
hasil lomba dan tulisannya bertengger di berbagai media cetak lokal dan
nasional. Beberapa cerpennya pernah terbit di divapress dan story.
Dan yang mengejutkan, dirinyapun juga lolos SNMPTN 2011, dan kini menjadi
mahasiswa strata satu fakultas sastra UGM. Sekali lagi, dirinya menempuh
pendidikan bersama anak-anak normal lainnya.
Rasanya, dua sosok ini cukup menjadi keterwakilan dari para penyandang
disibilitas lainnya yang mampu menoreh prestasi ditengah keterbatasannya. Habibie Afsyah , Eko Hartono, Ramadhani Ray adalah sosok lain yang juga
sukses kendatipun mereka dalam kondisi fisik tidak sama dengan orang normal
pada umumnya. Tapi ternyata, mereka lebih luar biasa. Mengajarkan kita
untuk bersyukur, mengajarkan kita untuk tetap optimis, gigih, sabar dan tak
pantang menyerah dengan keadaan dan kondisi sesulit apapun. Karena mereka
membuktikan sendiri, bahwa ternyata, mereka yang dikucilkan di masyarakat
bahkan lingkungan keluarga mereka, namun mereka tetap survive.
Terimakasih saya haturkan kepada
kartunet yang telah menginisiasi adanya kontes semi SEO dengan tema ini.
Selamat pula untuk kartunet atas pencapaiannya memenangkan dana hibah Cipta
Media sebesar 244 juta rupiah atas kategori “Meretas Batas Kebhinekaan
Bermedia” dengan judul Kartunet.com:
Media Online Sosialisasi dan Pengembangan Komunitas Pemuda dengan Disabilitas.
Dan saya fikir kartunet.com
adalah media online paling massive atau mungkin justru
satu-satunya situs yang sangat konsen dengan para penyandang disabilitas.
Gebrakan baru dan inovasi yang sangat keren saya rasa untuk mengenalkan kepada
masyarakat bahwa para penyandang disabilitas itu bisa berkarya, berprestasi,
bahkan melek teknologi-terbukti dengan adanya kartunet ini.
Saya sangat berharap, blogger yang
membaca postingan Disabilitas
dan Pandangan Masyarakat ini, bisa kemudian terubah stigmanya untuk tak lagi
memarjinalkan mereka yang diberi keistimewaan oleh Tuhan.
Harapan saya, kartunet.com selalulah menjadi yang terdepan,
mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitaspun bisa survive.
Terus kawal isu-isu mengenai disabilitas, dan sadarkan masyarakat bahwa
penyandang disabel itu istimewa!
judul article : Disabilitas
dan Pandangan Masyarakat
Kau memang "Hebat" :)
ReplyDeletesalut denganmu "Kak"
siipp ndah ...:)
ReplyDeleteMantap, kartunet.com memang sangat bisa diandalkan menautkan kesenjangan disabilitas bagi sebagian anak bangsa.
ReplyDeletePP Joni : Benar, kartunet yang notabene adalah para penyandang disabel tunanetra mereka luar biasa, sudah melek internet bahkan memanfaatkan media sosial seperti ini untuk mengenalkan kepada dunia bahwa mereka ada dan mereka bisa sejajar dengan orang normal.
ReplyDeleteNice article... semangat!!!
ReplyDeletePilo : mereka orang-orang hebat!
ReplyDeleteBayu : tengkyuuu ^^
ReplyDeleteMbak Rahmah : matersuwun :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteAssalaamu'alaykum..
ReplyDeleteKomen ^^
Tadi dah komen di FB sih.. Mbak gimana kalo ngadain kopdar IM? #pengen ketemu mbak Ramadhani Ray..
Wa'alaikumsalam AdekFi. Yuk, boleh, asal kita bicarakan dengan para kontributor :)
ReplyDeleteMba juga sangat ingin ketemu kalian semua :*
baru selesai bc ....wah beratt tulisannya, perlu dua kali bru mudeng...:)
ReplyDeleteBaru sempet mampir ke sini.
ReplyDeleteSaya langsung tahu sosok 'Adik'.Saya juga tidak mengiri sebelumnya.
Memang Tuhan selalu memberi keistimewaan, dan kelebihan karena satu kekurangannya.
Bayu : lebih berat buat konsep robotika kali ^^
ReplyDeleteTrims ya sudah mampir :)
Keanekaragaman putra-putri Indonesia adalah anugerah besar dan amanah dari Tuhan,jadi kita harus emban ini dengan baik... Dan adanya penyandang disabilitas itu tanpa kita sadari mempolakan kehidupan kita ketika memaknai arti 'beruntung' ataupun 'rasa syukur' yang sesungguhnya sehingga kita bisa memaksimalkan sumberdaya yang kita miliki... Maju dan sukses untuk putra-putri Indonesia...
ReplyDeleteSutrisno, ini putra jatijajar ya? ^^
ReplyDeleteBenar. Anda sangat kenal dengan 'Adik' yang saya maksudkan. Dirinya luar biasa. Kita harus banyak belajar darinya.
Trims sudah mampir :)
Sila juga berkunjung di tulisan saya yang lain, masih tentang si Adik dan disabilitas :)
http://physicakammi2008.blogspot.com/2011/11/cerpen-sepi-yang-tak-lagi-sunyi.html
Dear gemercik : terimakasih masukannya. Benar, kita selayaknya orang normal, harus wajib bersyukur dengan apa yang Tuhan anugrahkan kepada kita.
ReplyDeleteYuk, mari kampanyekan, dukung teman-teman istimewa kita, untuk bisa hidup berdampingan dengan tenang, dengan kita.
Yup...tulisan yang inspiratif. Intinya bahwa tak ada alasan bagi kita untuk tidak mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita. Dan bagaimana kita mengoptimalkan anugerah Allah kepada kita untuk hal-hal yang positif tentunya. Setiap manusia, siapapun dia insyaallah punya potensi. Tugas kita adalah bagaimana mengembangkan potensi yang Allah anugerahkan kepada kita. Selamat berkarya untuk Tri Lego Indah.
ReplyDeleteaku jadi agak minder..padahal aku berada di sekitar mereka,tp tampaknya ga sepeka mba tri lego.. ;)
ReplyDeletesalut buat mba tri lego...
Pak Doni : Iya pak. Mengajarkan kita untuk bersyukur :). Terimakasih pak doni sudah berkunjung ^^
ReplyDeleteYuk rame-rame dukung kontes disabilitas di Indonesia biar meriah..disabilitas di Indonesia harus ditingkat, ditingkatkan apanya?? ditingkatkan akan kepedulian dan kasih sayang terhadap para disabilitas...
ReplyDeleteDisabilitas dan Pandangan Masyarakat
Disabilitas dan Pandangan Masyarakat
Informasi Lengkap Online | Curhat Pengalamant
Karang di dasar lautan : bahagianya ya ada di dekat mereka, ayuk mbak/mas campaign disability, apalagi berada dekat langsung dengan mereka. Pasti banyak inspirasi lahir selama kebersamaan dengan mereka. Semangad!
ReplyDeletea great post...thanks for share this story...
ReplyDelete