Di malam-malam menjelang tanggal tujuh di bulan tujuh, engkau selalu hadir dalam mimpiku. Memelukku dengan terasa sangat nyata. Dan sempat aku tak ingin terjaga, karena ingin merasakan pelukanmu lebih lama.
Dan hari ini, bukan lagi mimpi.
Aku akan terlebih dulu memelukmu, ketika nanti kita bertemu. Di beberapa jam lagi sampai bis ini berhenti
melaju.
Hingga akhirnya, seorang perempuan berjaket putih itu mendekatiku dan berucap setengah
lantang,”ini kah yang kau cari?” Aku segera menoleh, ke arah yang ia tunjukkan
kepadaku. Oh Tuhaaaan .... begitu bergetar hati dan rasaku menjadi tak karuan.
“Mamak ...”
“Gendhuk ...”
Hanya dua kata itu yang
terlontar dari lisan kami. Kami larut dalam haru. Oh Tuhan .... Aku sedang
tidak bermimpi. Memeluk dan merengkuh secara nyata. Mak
Yully Riswati, kepingan puzzle yang kutemukan dari negeri Beton.
RUH yang Membiru |
Bersambung
...
Cikole,
7 July 2012. 2:15pm
AKU KOK NGGAK ADA MBAK?
ReplyDeleteRUH yang Membiru
ReplyDeletepada ruang bernama hati
tersimpan kasih abadi
2013
Pada ruang berwarna biru
Deletetersimpan kisah yang tak lagi sendu
2013