Monday, October 20, 2014

Yang tercatat dalam ingatan (Jelang lepas masa lajang) :)


17 Oktober 2014
Ini hari terakhir aku berstatus sebagai seorang gadis. Rasanya waktu berjalan cepat tak seperti hari kemarin yang lambat. Hari-hari penuh penantian sejak  gerbang pembuka 2014 tiba. Segala proses menuju satu hari besok, rasanya berputar slow motion dalam ingatan. Proses yang penuh liku dengan segala jenak yang sempat menghampiri.
Seribu andai yang meruah dalam pikir seorang anak gadis ragil, kebahagiaan yang teramat ingin ia persembahkan untuk ayahanda, tapi apa daya, ia telah berpulang kepada pemiliknya. Andai ia ada, tentulah ia menjadi orang yang paling berbahagia, aku sangat meyakininya. Tapi, nyatanya, si gadis hanya bisa meminta restu di pusara ayahanda pun mematri keyakinan, bahwa ayahanda turut menyertainya di perjanjian agung esok hari. Ayah, harapanmu akan segera tunai. Kini gadismu telah akan ada yang menjaga, menyayangi, mengasihi, dan membimbingnya, pun akan menyayangi ibu pula rajin mendoakan ayah. Bahagia itu bukan hanya akan menjadi milikku saja, tapi milik kita semua kan yah?

Beberapa jam sebelum tanggal 18 Oktober 2014
 -------------------------------------------------



18 Oktober 2014
Tanggal ini datang juga, rasanya, debar ini makin kencang. Handai taulan, sanak family telah ramai datang sejak acara doa bersama semalam. Manggulan, begitu kata orang-orang, sementara aku telah terpekur dalam kamar. Bukan karena dalam masa pingitan, tapi memang aku menyengaja menepi dari keramaian. Menenangkan debar yang makin tak beraturan.
Bulir ini tak bisa lagi kubendung. Setelah sepagi tadi, aku bersama ibu dan kakak-kakak menyengaja lagi berkunjung ke pusara ayah. Rasanya, aku benar-benar ingin rengkuh dalam pelukan ayah, saat ini juga. Rengkuh yang nyata. Yang kurindui selama satu tahun ini ia kembali ke pangkuanNya. Tapi semua hanya imaji, nyatanya, aku hanya bisa memeluk nisan yang berpahatkan nama ayah.
Rasanya, tak pernah cukup waktu, berlama-lama berkunjung ke rumah ayah. Ibu dan kakak-kakak membujuk aku untuk berpamitan kepada ayah, karena jadwal waktu akad sudah sangat dekat.
Dan di sinilah aku. Menunggu perjanjian suci dan agung akan diikrarkan. Dipersaksikan di hadapan Tuhan, juga handai taulan. Menunggu peralihan penanggungjawaban dari ayah kepada seorang lelaki yang akan menanggung segala lakuku selama hidup di dunia, membersamainya.

Qobiltu nikahaha wa tazwijaya alal mahril madzkuur wa rodhiitu bihi, wallohu waliyut ....

“Saya terima nikah dan kawinnya, Tri Lego Indah Fitrianingsih binti Sarikin, dengan mas kawin  5 gram emas, dibayar tunai!”

Sah!

“Barokallahu lakaa wa baroka’alaika wajama’a bainakumma fii khair ...”

Ces ... ada kelegaan yang meruah. Bahagia, haru, dan aneka rasa bercampur jadi satu. Arsy bergetar dengan perjanjian agung yang telah diikrarkan. Semesta menjadi saksi, malaikat turut mengaminkan. Kewajiban dan hak yang mengiringi sejak detik ini telah tersandar di pundak. 
Kini, telah ada kawan seperjalanan yang akan menemani. Menahkodai biduk rumah tangga ini. Melayari bahtera ini bersama. Hingga kami sampai pada tujuan akhir kehidupan ini, jannahNya ...
Segala puji bagiMu, pemilik Cinta yang telah mempersatukan cinta kami karena ketaatan kami kepadaMu, menyatukan kami karena cinta kami padaMu. Kekalkanlah cinta kami. Kuatkanlah. Kokohkanlah kami menerjang badai di depan yang sewaktu-waktu akan merobohkan bangunan cinta kami. Hanya padaMu, kami berserah, hanya kepadaMu kami memohon. Robbi, pemilik Cinta Yang Agung.

Selepas akad, 18102014

 ------------------------------------------------------




19 Oktober 2014

Hari kedua menjadi seorang istri. Rasanya ... bahagia, dan selalu berdebar-debar bertemu suami. Lelaki yang telah Allah halalkan membersamaiku, dalam apapun. Lelaki yang menjadi surga dan neraka bagiku. Lelaki yang aku telah mempersembahkan ketaatanku kepadanya, begitu akad telah tunai diikrarkan. Lelaki yang menjadi patnerku dalam mereguk raupan pahalaNya.

Hari ini pula, keluargaku akan mengantarkan aku untuk melangkah ke rumah bapak dan ibu suamiku. Di sana, ada acara ngunduh mantu-memperkenalkan dua keluarga kepada handai taulan bahwa ada keluarga baru yang kini memiliki ikatan pernikahan.

Ini adalah kali pertama aku berada di rumah mertua. Karena sebelum menikah, aku memang belum pernah berkunjung. Bertemu dengan calon mertuapun hanya saat lamaran, akad, dan kemudian hari ini. Mungkin bagi sebagian orang, ini sangat tidak lazim. Tapi inilah prinsip yang coba kami pegang teguh. Ketika akad belum terucap, aku dan calon suami masihlah orang lain yang belum memiliki hubungan apapun, meski sudah melakukan khitbah. Dan alhamdulillah, kini tiba waktunya kami resmi dan sah menjadi sepasang suami istri, dan di sinilah juga, orang tua suamiku, kini juga menjadi orang tuaku.

Acara hari ini bisa dibilang santai-santai padat, padat-padat santai. Selepas agenda ngunduh mantu, siang hingga sore hari, ternyata rekan-rekan suamiku, beberapa rekanku, juga guru-guru datang bersilaturahim, mendoakan, dan ikut memberi ucapan selamat kepada kami.

Hingga tiba malam ini. Agenda pengajian walimatul ursy berjalan dengan sangat khidmat. 300an orang memenuhi tenda yang disediakan oleh panitia. Takdzim pula kami menyimak tausyah pernikahan yang disampaikan oleh ustad Edison kepada kami, juga kepada para jamaah. Begitu sangat meruah, nasehat pernikahan, hikmah yang dibagikan kepada kami, pasangan pengantin baru, juga doa-doa yang tak terputus untuk kami. Haru-haru-haru, dan luapan syukur tiada henti terlantun dari lisan kami. Alhamdulillah. Semoga terberkahi segalanya ....

Jelang rehat malam, bersama suami tercinta :)














21 Oktober 2014

Masih di rumah mertua. Hari ini di rumah mamak ramai saudara-saudara. Mamak menjelaskan, malam ini adalah malam sepasar atau sepekanan pernikahanku dengan suami. Jadi mamak mengundang para risma di dua masjid untuk melantunkan al barzanzi malam nanti di sini.
Sementara di rumah mertua sedang riweh, suami mengajakku bersilaturahim ke rumah sanak saudara. Mamak mengizinkan. Jadilah kami tak bantu-bantu, malah berkeliling. Ya, memanfaatkan waktu yang ada untuk mengenalkan aku dengan saudara-saudara suami.

Ba’da isya’, seratusan remaja masjid bersama beberapa orang sesepuh masjid telah datang. Setelah penyampaian maksud dari undangan ini yang disampaikan oleh wakil keluarga, agenda al barzanzi dimulai. Shalawat kepada Nabi SAW terlantun sangat khidmat. Aku dan suami masing-masing diberikan kesempatan membaca al barzanzi satu dan dua. Kegiatan yang sudah lama sekali tak kulakukan sejak belasan tahun lalu, karena tak ada lagi kegiatan rutin semacam ini di desaku, kecuali ada undangan aqiqah yang menggunakan pengajian al barzanzi. Ya, seperti semacam nostalgia masa kecil dulu ketika membaca barzanzi.

Waktu merangkak malam. Tunai sudah agenda malam ini. Kami kembali mendapat luahan doa dari para risma juga sesepuh. Kami mengaminkan sepenuh hati, segala doa dan pengharapan kebaikan untuk kami.
Times to up untuk malam ini. Saatnya merilekskan pikiran, merebahkan tubuh, untuk aktivitas esok hari. Terima kasih untuk hari ini, Allah ....

Sepekan menjadi istri suami tersayang. Mari rehat ^_^

Readmore

9 comments:

  1. Subhanallah, terharu saya setelah baca artikelnya mba.. Semoga tetap menjadi kluarga sakinah mawaddah warahmah ya.. saya juga segera menyusul ini mba :)


    Tutorial Jilbab Wisuda | Android Gaming Terbaru | Hijab Tutorial

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Makasih udah baca dan mampir. Semoga Samara juga ya :)

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. waaah semoga menjadi kluarga sakinah mawaddah warahmah :D doakan saya segera menyusul ya mbak :D

    Informasi kesehatan terlengkap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Saya doakan sepenuh hati. Buat catatan juga ya ntar ;)

      Delete
  4. banyak sekali ya acaranya setelah akad itu .. waah lelah kayanya kedua mempelai :D

    ReplyDelete
  5. Hehe, iya, dan masih ada satu acara lagi di kontrakan dekat Tempat suami kerja, tasyakuran pernikahan kami tanggal 31 Oktobernya, belum tertuliskan di catatan.
    Nuhun yang dah pada mampir. Dah satu tahun, Gak kerasa :)

    ReplyDelete

Tinggalkan jejak setelah berkunjung yaa ...