Seperti
hari biasanya, aku terserang insomnia. Hingga pukul tiga pagi, mataku tak mau
terpejam. Ya, sekalian saja aku sahur, karena hari ini aku berencana puasa
sunnah. Selesai sahur, shalat dan mengaji, aku coba untuk memejamkan mataku. Berharap
aku bisa tertidur walau beberapa menit saja. Oh, ternyata, tetap saja mataku
tak mau diajak berkompromi. Terang saja, aku kembali duduk dan meraih lepitaku.
Ku colokkan mobinilku, menghubungkan
lepitaku dengan koneksi internet. Aku kembali menyambangi dunia maya.
Ketika
aku hendak posting di blog pribadiku, tiba-tiba otakku teringat dengan satu
janji dengan seseorang. Janji untuk membuatkannya sebuah blog pribadi. Meskipun
aku masih newbie di dunia blogger,
tapi aku mencoba untuk bisa melaksanakan janjiku. Membuat blog untuknya. Segera
aku membuat akun baru di gmail dan create
blog di blogspot. Setelah utak atik, jadilah rancangan blog yang ku usahakan sesuai
dengan karakter beliau. Pecinta Ungu.
Belum
ada satu entri post pun yang ku posting di sana. Lalu, aku coba menelusuri akun facebook miliknya. Ku sambangi album
foto dan catatan facebooknya. Ku copy
link album foto beliau di gadget picture
di blogspot. Beres. Sekarang, aku harus mengcopykan tulisan untuk mengisi entri
post di blog yang baru saja aku buat.
Ku
telusuri ke 224 catatan miliknya. Ku buka dan ku baca satu persatu. Kebanyakan adalah
puisi-puisi dan suara hatinya. Ya, dirinya memang pecinta puisi, segala rasa
dituangkannya dalam bentuk puisi. Aku salut dan sangat terkesan dengan imajinya
yang sangat tinggi. Membuat setiap puisinya memiliki ruh yang begitu dalam.
Aku
masih terus menikmati catatan demi catatan yang ditulis di note fb miliknya. Namun,
semakin aku menuju ke old note
miliknya, rasaku mulai tak karuan. Ya Robbi, cemburuku mulai hadir kembali. Beberapa
catatannya, membuat aliran darahku mendidih, jantungku seperti terpompa tiga
kali lebih cepat, mataku berkaca-kaca dan aku mulai tak sanggup untuk
membacanya. Meskipun aku tak begitu paham dengan diksi di puisi, tapi, sisi
peka dan sensitifku yang membisikkanku untuk tahu makna puisi itu dan untuk
siapa puisi itu ditulisnya. Oh, aku merasakan begitu dekat dirinya dengan seseorang
yang menjadi inspirasinya menulis puisi itu. Rasanya begitu dalam. Sangat terbaca
olehku, dengan membaca catatan itu. Aku pikir, hanya satu catatan itu saja. Nyatanya,
lebih dari itu. Huks. Aku benar-benar tak bisa menahan rasa cemburuku.
Aku
segera menepis rasa cemburuku. Mengembalikan niat awalku untuk menunaikan
janjiku kepadanya. Sebelum pagi, aku harus sudah memberitahukan kepadanya bahwa
aku telah membayar janjiku. Membuatkan blog sederhana untuknya. Segera aku
tutup catatan itu, dan aku beranjak ke catatan-catatan lainnya. Aku pilah-pilih
mana yang cocok untuk dimasukkan ke dalam blog. Ku pilih beberapa catatan yang
mengisahkan tentang ke ungu-annya. About Purple, dan Purple2 yang lainnya aku
copas dan ku posting di blog yang tadi ku buat. Tentu saja, aku buat option
sesuai tanggal, bulan dan tahun yang sama seperti di notenya. Berhasil. Dan terpampanglah
daftar tulisan di blog yang baru berumur beberapa menit itu. Masih dua entri
yang ku posting di sana. Setidaknya, aku harus mengepost 10 postingan agar
terlihat agak ramai blog itu.
Egoku
mulai muncul. Postingan-postingan di note fb miliknya, yang membuatku cemburu
tak satupun aku posting di blog itu. Aku hanya memposting catatannya yang lain.
Selesai. Dan segera aku view a blog.
Jadilah sudah blog sederhana yang ku buat. Aku segera mengcopy link blog
tersebut di dinding fb miliknya. Berharap beliau segera online dan menemukan
notifikasi copian link dariku.
Aku
menunggu respon. Kiriman wall dari teman-temannya tak luput dari pantauanku. Ku
telusuri satu persatu. OMG, tepat dugaanku. Tak hanya satu dua postingan yang
mencari perhatian darinya. Tepatnya lebih dari itu. Postingan di wallnya,
ataupun tag notes yang sengaja dibuat untuknya. Hhmmm, sudahlah, aku tak mau
lagi semakin cemburu dibuatnya. Aku segera logout dari facebook dan bersiap
untuk shalat subuh.
Usai
sholat, akupun termenung. Dan tak terasa buliran hangat terrjun bebas membasahi
pipiku. Isakku semakin menjadi. Aku merasa begitu dekat dengannya. Dan aku
sudah terlanjur GR bahwa dirinya hanya menyayangiku, selain belahan jiwanya,
juga Bintang kebanggaannya. Tapi ternyata, tak cuma aku. Banyak sekali yang
memiliki kedekatan dengannya. Aku tak sanggup jika rasa sayangnya terbagi-bagi.
Tak hanya untukku, tapi untuk yang lainnya juga.
Sebenarnya
aku sangat sadar. Harusnya aku bersyukur, karena memiliki beliau yang begitu
disayangi banyak orang. Tapi, ketika rasa cemburu itu menguasaiku, aku tak
kuasa untuk tak ikut terpancing dalam kecemburuan.
Pernah
beberapa kali, sengaja aku tak menengok wallnya ataupun tak mengiriminya inbox.
Tapi, ternyata aku tak tahan juga. Tak bersapa 24 jam saja, aku sudah sangat
kebingungan. Aku bingung tak jelas arah. Dan aku mengalah. Aku mengalahkan
egoku untuk pura-pura mendiamkannya. Ya, jujur, aku tak bisa. Aku memulai kembali
komunikasiku via message fb. Lamaa sekali tak kunjung mendapat respon. Padahal aku
melihat aktivitasnya di kampung semangka. Tapi mengapa dirinya tak menengok
pesan yang ku kirimkan?. Aku mulai resah, dan berpikir macam-macam. Ah ya
sudahlah. Mungkin dirinya sedang membagi perhatian dengan yang lain. Aku harus
bersabar dan tak boleh mengedepankan egoku untuk selalu mendapat perhatian
darinya.
Sekarang,
aku tak banyak berharap. Aku menyadari bahwa mencintai seseorang, tak harus
terus menerus mengharap perhatian seratus persen darinya. Aku juga tahu,
dirinya menyayangiku. Mungkin beliau menyayangiku dengan caranya yang berbeda. Aku percaya, bahwa dirinya masih menyimpan rasa
sayang itu untukku, seperti rasa sayangku kepadanya.
Untuk
seseorang yang di belahan bumi yang lain, maafkan aku, yang terlalu banyak
menuntutmu. Aku akan belajar untuk lebih mengikhlaskanmu untuk berbagi cinta
dengan yang lain. Jikapun itu yang harus kau lakukan. Tapi, rasa cintaku padamu
tak akan pernah berkurang sedikitpun. Sampai kapanpun, aku akan tetap
menyayangi dan mencintaimu.
Bandar
Lampung, 03 November 2011
Selepas
subuh
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan jejak setelah berkunjung yaa ...