KKDH ( Lega Hati )
Hari ini kulepaskan kau dari hatiku
Masih lekat dalam memory ku.Pertama kali perjumpaan denganmu itu tercipta secara tak sengaja.Saat ku tergopoh-gopoh menyelesaikan karya tulisku. Masih kuingat malam itu, aku dan patner satu timku bersama pembimbing KIRku melembur kerja tuk persiapan kompetisi yang menjelang tenggang waktu. Ku benar-benar tak tahu jika malam itu sekolah begitu ramai dengan aktifitas pelatihan dasar berbagai ekstrakurikuler di sekolahku. Aku terlalu concern dengan pekerjaanku.
Akupun tak mengenal siapa kau saat itu. Namamu pun aku tak tahu dan aku tak mau tahu mengenaimu.Yang ku tahu kau adalah salah satu alumni yang diundang untuk menjadi kakak pembina di ekskul yang sedang menyelenggarakan pelatihan dasar kala itu. Di jeda aktifitasku dengan bergantian kerja dengan patner satu timku, aku terduduk di sofa dekat ruang guru untuk sekedar melepas penatku. Kau pun berusaha mencuri perhatianku dengan menawarkan segelas air teh hangat untukku. Dengan senang hatipun ku terima tawaranmu karena udara dingin yang menusuk hingga ke tulangku membuatku butuh barang secangkir teh hangat. Sembari menghilangkan penat dari lelah aktivitas sepanjang hari itu, aku berbincang santai dengan adik-adik tingkatku yang juga bermalam di sekolah waktu itu sebagai panitia penyelenggara pelatihan dasar tersebut. Dan lagi-lagi kau pun ikut masuk dalam perbincangan kami, dan akupun tak keberatan. Kau memecah kesunyian dan kelelahan kami dengan humorisasi yang kau jelma sehingga mengundang gelak tawa kami dan semakin merefresh otakku yang semakin kencang menjadi lebih segar.
**
Ba’da pertemuan hari itu, tak ada yang special bagiku. Aku pun tak menyadari jika pertemuan itu membuat rasa berbeda di relung hatimu. Hingga aku heran kau tau semua hal tentangku. Terlebih saat kau tahu aku dan teamku berhasil menjadi juara dikompetisi karya ilmiah itu, kau orang pertama yang memberi ucapan selamat padaku. Aku hanya membalas ucapanmu dengan melempar senyum dan ucapan terima kasih dariku. Ternyata kau tak cukup puas dengan itu, hingga akhirnya kau memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatimu padaku, walaupun secara tidak langsung. Melalui sepucuk surat berwarna merah jambu yang kau kirimkan ke alamat rumahku. Aku bingung bagaimana harus membalas surat yang kau tuliskan untukku. Karena aku tak memiliki rasa yang sama denganmu.
***
Tapi kau tetap saja tak menyerah, kau mulai sering menyerangku dengan puisi-puisi gombalisasimu melalui pesan singkat yang kau kirim untuk ku. Dan hari yang sangat menghebohkan bagiku kala itu, dengan berani kau datang bersama ayah ibumu ke rumahku bukan dengan maksud menemuiku, tapi menemui kedua orang tuaku. Perasaanku sudah mulai tak enak. Dari kamar yang tak jauh dari ruang tamu, aku mendengar dengan jelas semua perbincangan yang kau lakukan dengan orang tua ku. Kau sungguh-sungguh mencintaiku dan berniat baik ingin meminangku. Allahu Robbi, lemas aku mendengarnya. Tapi Ayah cukup tahu apa yang ku rasakan waktu itu. Ayah segera memanggilku dan meminta aku untuk menjawab pinangan itu. Usia sebagai anak es em a (baca : SMA)
ku harap bisa membantuku untuk menolak pinangannya kepadaku yang datang secara tiba-tiba. Karena yang masih terfikir olehku saat itu adalah aku akan memulai menapaki mimpi yang akan aku gapai 3 hingga 5 tahun ke depan, tak ada sekalipun terlintas di fikiranku untuk menikah di usiaku yang belum matang. Bismillah, dengan sangat berhati-hati, perlahan kata demi kata dan kalimat demi kalimat meluncur dari bibirku, ku sampaikan berbagai alasan yang mendasariku untuk tak bisa menerima pinanganmu. Karena rasa itu memang ku anggap manusiawi jika Kau mempunyai rasa itu kepadaku, aku sangat menghargai tindakan mu untuk tak mengajakku seperti layaknya anak muda jaman sekarang yang dibutakan dengan budaya barat yang menggejolak. Aku hanya ingin menolakmu bukan dengan menyalahkanmu tapi dengan mensolehkanmu...
**
Kini satu harapku, ba’da peristiwa itu aku tak ingin membuat luka terlalu dalam bagimu. Kau masih bisa menjalin silaturahim denganku, tanpa menghadirkan rasa itu.
Agustus 2007 lega hati ini akhirnya ku bisa mengatakan ku lepaskan kau dari hatiku........
Nama : Tri lego Indah F N
Fb : http://www.facebook.com/legophysica08
Alamat : Asrama Al Barokah
Jalan Bumi Manti gang M. Said No.25 B
Kampung baru, Universitas Lampung
• Mohon maaf jika tidak sesuai dengan lomba KKDH yang dimaksudkan oleh mb fitri, karena mungkin justru saya yang menimbulkan luka di hati beliau, tetapi kenyataannya kini silaturahmi kami tetap berjalan dengan baik ^_^
*diikut sertakan dalam lomba menulis KKDH
infonya:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=479852167527
Hari ini kulepaskan kau dari hatiku
Masih lekat dalam memory ku.Pertama kali perjumpaan denganmu itu tercipta secara tak sengaja.Saat ku tergopoh-gopoh menyelesaikan karya tulisku. Masih kuingat malam itu, aku dan patner satu timku bersama pembimbing KIRku melembur kerja tuk persiapan kompetisi yang menjelang tenggang waktu. Ku benar-benar tak tahu jika malam itu sekolah begitu ramai dengan aktifitas pelatihan dasar berbagai ekstrakurikuler di sekolahku. Aku terlalu concern dengan pekerjaanku.
Akupun tak mengenal siapa kau saat itu. Namamu pun aku tak tahu dan aku tak mau tahu mengenaimu.Yang ku tahu kau adalah salah satu alumni yang diundang untuk menjadi kakak pembina di ekskul yang sedang menyelenggarakan pelatihan dasar kala itu. Di jeda aktifitasku dengan bergantian kerja dengan patner satu timku, aku terduduk di sofa dekat ruang guru untuk sekedar melepas penatku. Kau pun berusaha mencuri perhatianku dengan menawarkan segelas air teh hangat untukku. Dengan senang hatipun ku terima tawaranmu karena udara dingin yang menusuk hingga ke tulangku membuatku butuh barang secangkir teh hangat. Sembari menghilangkan penat dari lelah aktivitas sepanjang hari itu, aku berbincang santai dengan adik-adik tingkatku yang juga bermalam di sekolah waktu itu sebagai panitia penyelenggara pelatihan dasar tersebut. Dan lagi-lagi kau pun ikut masuk dalam perbincangan kami, dan akupun tak keberatan. Kau memecah kesunyian dan kelelahan kami dengan humorisasi yang kau jelma sehingga mengundang gelak tawa kami dan semakin merefresh otakku yang semakin kencang menjadi lebih segar.
**
Ba’da pertemuan hari itu, tak ada yang special bagiku. Aku pun tak menyadari jika pertemuan itu membuat rasa berbeda di relung hatimu. Hingga aku heran kau tau semua hal tentangku. Terlebih saat kau tahu aku dan teamku berhasil menjadi juara dikompetisi karya ilmiah itu, kau orang pertama yang memberi ucapan selamat padaku. Aku hanya membalas ucapanmu dengan melempar senyum dan ucapan terima kasih dariku. Ternyata kau tak cukup puas dengan itu, hingga akhirnya kau memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatimu padaku, walaupun secara tidak langsung. Melalui sepucuk surat berwarna merah jambu yang kau kirimkan ke alamat rumahku. Aku bingung bagaimana harus membalas surat yang kau tuliskan untukku. Karena aku tak memiliki rasa yang sama denganmu.
***
Tapi kau tetap saja tak menyerah, kau mulai sering menyerangku dengan puisi-puisi gombalisasimu melalui pesan singkat yang kau kirim untuk ku. Dan hari yang sangat menghebohkan bagiku kala itu, dengan berani kau datang bersama ayah ibumu ke rumahku bukan dengan maksud menemuiku, tapi menemui kedua orang tuaku. Perasaanku sudah mulai tak enak. Dari kamar yang tak jauh dari ruang tamu, aku mendengar dengan jelas semua perbincangan yang kau lakukan dengan orang tua ku. Kau sungguh-sungguh mencintaiku dan berniat baik ingin meminangku. Allahu Robbi, lemas aku mendengarnya. Tapi Ayah cukup tahu apa yang ku rasakan waktu itu. Ayah segera memanggilku dan meminta aku untuk menjawab pinangan itu. Usia sebagai anak es em a (baca : SMA)
ku harap bisa membantuku untuk menolak pinangannya kepadaku yang datang secara tiba-tiba. Karena yang masih terfikir olehku saat itu adalah aku akan memulai menapaki mimpi yang akan aku gapai 3 hingga 5 tahun ke depan, tak ada sekalipun terlintas di fikiranku untuk menikah di usiaku yang belum matang. Bismillah, dengan sangat berhati-hati, perlahan kata demi kata dan kalimat demi kalimat meluncur dari bibirku, ku sampaikan berbagai alasan yang mendasariku untuk tak bisa menerima pinanganmu. Karena rasa itu memang ku anggap manusiawi jika Kau mempunyai rasa itu kepadaku, aku sangat menghargai tindakan mu untuk tak mengajakku seperti layaknya anak muda jaman sekarang yang dibutakan dengan budaya barat yang menggejolak. Aku hanya ingin menolakmu bukan dengan menyalahkanmu tapi dengan mensolehkanmu...
**
Kini satu harapku, ba’da peristiwa itu aku tak ingin membuat luka terlalu dalam bagimu. Kau masih bisa menjalin silaturahim denganku, tanpa menghadirkan rasa itu.
Agustus 2007 lega hati ini akhirnya ku bisa mengatakan ku lepaskan kau dari hatiku........
Nama : Tri lego Indah F N
Fb : http://www.facebook.com/legophysica08
Alamat : Asrama Al Barokah
Jalan Bumi Manti gang M. Said No.25 B
Kampung baru, Universitas Lampung
• Mohon maaf jika tidak sesuai dengan lomba KKDH yang dimaksudkan oleh mb fitri, karena mungkin justru saya yang menimbulkan luka di hati beliau, tetapi kenyataannya kini silaturahmi kami tetap berjalan dengan baik ^_^
*diikut sertakan dalam lomba menulis KKDH
infonya:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=479852167527
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan jejak setelah berkunjung yaa ...